Tentang Demokratik Sentralisme

Tentang Demokratik Sentralisme dan Sistem Pemerintahan (Rezim) Sebuah Partai

Leon Trotsky (1937)


Sumber: On Democratic Centralism and The Regime. Trotsky Internet Archive

Penerjemah: MS (Januari 2007)


Dari sebuah buletin internal Amerika Serikat pada tanggal 8 Desember 1937, sebelum terbentuknya SWP (Socialist Workers Party – Partai Buruh Sosialis)

Kepada Editor Socialist Appeal (USA):

Bulan-bulan belakangan ini, saya menerima surat-surat dari beberapa kamerad muda yang saya tidak kenal mengenai sistem pemerintahan internal dari sebuah partai revolusioner. Beberapa surat tersebut mengeluh akan kurangnya demokrasi di organisasi saudara, akan sikap mendominasi dari para pemimpin dan pengaduan-pengaduan lainnya yang serupa.

Individu-individu kamerad tersebut meminta saya untuk memberikan sebuah formula yang jelas dan tepat akan demokratik sentralisme, yang dapat mencegah penafsiran yang keliru. Tidaklah mudah untuk menjawab surat-surat ini. Tidak satupun koresponden saya yang mencoba mendemonstrasikan dengan jelas dan konkrit, disertai dengan contoh, dimana terjadinya pelanggaran demokrasi.

Di pihak yang lain, saya, sebagai pengamat dari luar, menilai bahwa, berdasarkan koran-koran dan buletin-buletin organisasi saudara, diskusi didalam organisasi saudara dilaksanakan dengan kebebasan penuh. Buletin-buletin kebanyakan diisi oleh representasi dari kelompok kecil minoritas. Saya diberitahukan bahwa hal yang sama adalah benar di dalam pertemuan-pertemuan diskusi. Keputusan-keputusan belumlah dilaksanakan. Secara pasti, mereka akan dilaksanakan melalui konferensi dengan pemilihan yang bebas. Maka dari itu, dimanakah pelanggaran demokrasi tersebut memanifestasikan dirinya? Ini sangat sulit dimengerti.

Terkadang, menilai dari nada surat-surat tersebut atau dalam kata lain dari absennya struktur di dalam pengaduan-pengaduan tersebut, tampak bahwa sang pengadu semata-mata tidak puas bahwa mereka adalah kelompok minoritas sekalipun adanya demokrasi. Dari pengalaman saya sendiri, saya tahu bahwa ini tidaklah menyenangkan. Tetapi, apakah ada pelanggaran demokrasi?

Saya juga tidak berpikir bahwa saya mampu memberikan sebuah formula tentang demokratik sentralisme yang dapat secara ‘mutlak’ menghilangkan kesalahpahaman dan penafsiran yang keliru. Sebuah partai adalah sebuah organisme yang aktif. Dia berkembang di dalam pergelutannya dengan rintangan dari luar dan kontradiksi dari dalam.

Keruntuhan International Kedua dan International Ketiga, di bawah kondisi jaman imperialisme yang sangatlah sukar, menciptakan kesulitan yang tidak pernah terlihat di dalam sejarah bagi International Keempat. Kita tidak akan bisa mengatasinya dengan formula ajaib. Sistem pemerintahan (rezim) sebuah partai tidaklah jatuh siap dari langit tetapi terbentuk setahap demi setahap dari perjuangan. Garis politik mendominasi sistem pemerintahan. Pertama-tama, adalah perlu untuk menentukan masalah-masalah strategi dan metode taktik secara tepat supaya bisa dipecahkan. Bentuk organisasi haruslah sesuai dengan strategi dan taktik.

Hanya kebijaksanaan yang tepat dapat memastikan pemerintahan partai yang sehat. Ini dimengerti bahwa ini tidak berarti bahwa perkembangan sebuah partai tidak akan menghasilkan problem-problem organisasi. Tetapi, ini berarti bahwa formula demokratik sentralisme mengekspresikan dirinya secara berbeda di dalam partai-partai dari negara-negara yang berbeda dan di dalam tahap-tahap perkembangan yang berbeda di dalam sebuah partai yang sama.

Demokrasi dan sentralisme sama sekali tidak menemukan diri mereka sendiri di dalam sebuah rasio yang konstan. Semua tergantung daripada keadaan yang konkrit, daripada situasi politik di dalam negara, daripada kekuatan partai dan pengalamannya, daripada kualitas anggotanya, daripada otoritas yang sudah berhasil dimenangkan oleh kepemimpinan. Sebelum konferensi, bilamana masalahnya adalah perumusan garis politik untuk periode kedepan, demokrasi berjaya daripada sentralisme.

Bilamana masalahnya adalah aksi politik, sentralisme menjadikan demokrasi sebagai bawahannya. Demokrasi kembali menegaskan haknya bilamana partai merasakan perlu untuk memeriksa aksi-aksinya sendiri secara kritis. Keseimbangan antara demokrasi dan sentralisme mendasarkan dirinya didalam perjuangan yang aktuil, ada saatnya dia dilanggar dan kemudian kembali diterapkan. Kedewasaan dari setiap anggota partai mengekspresikan dirinya terutama melalui kenyataan bahwa dia tidak menuntut dari rezim partai lebih dari apa yang rezim partai bisa berikan. Seseorang yang menentukan sikapnya terhadap partai berdasarkan insentif individual yang dia dapat adalah revolusioner yang payah.

Adalah perlu, tentu saja, untuk memerangi setiap kesalahan individual dari kepemimpinan, setiap ketidakadilan, dan hal-hal yang serupa. Tetapi adalah perlu untuk menilai ketidakadilan dan kesalahan tersebut bukan secara terpisah tetapi berhubungan dengan perkembangan partai secara menyeluruh dalam skala nasional dan internasional.

Sebuah pertimbangan yang tepat dan naluri perbandingan di dalam politik adalah hal yang sangatlah penting. Seseorang yang mempunyai tendensi untuk menciptakan gunung dari timbunan tanah dapat merugikan dirinya sendiri dan partai. Nasib malang dari orang-orang seperti Oehler, Field, Weisbord, dan yang lainnya datang dari absennya naluri perbandingan dari mereka.

Pada saat ini, tidaklah sedikit orang-orang yang setengah revolusioner, yang lelah dari kekalahan-kekalahan, takut akan kesulitan, orang muda yang menua yang mempunyai keraguan dan kepongahan lebih dari kemauan untuk berjuang. Daripada secara serius menganalisa isu-isu pokok politik, individu-individu tersebut mencari solusi tunggal untuk semua problem, dalam setiap kesempatan mengeluh tentang sistem pemerintahan partai, menuntut mujizat dari kepemimpinan, atau mencoba menutupi sikap skeptis mereka dengan celoteh ultra-kiri yang kekanakan-kanakan. Saya khawatir bahwa kaum revolusioner tidak akan meninggalkan elemen-elemen tersebut kecuali bila mereka merubah diri mereka sendiri. Di pihak yang lain, saya tidak ragu bahwa generasi muda kaum pekerja akan mampu mengevaluasi baik buruknya strategi dan program dari International Keempat dan akan bergabung dibawah benderanya dalam jumlah yang bertambah besar. Setiap revolusioner sejati yang memperhatikan kesalahan-kesalahan rezim partainya harus pertama-tama menyatakan pada dirinya sendiri “Kita harus membawa masuk kedalam partai satu lusin pekerja yang baru”. Pekerja muda tersebut akan membuat para skeptis, pengeluh, dan pesimis untuk bersikap layak. Hanya melalui jalan tersebutlah sebuah rezim partai yang sehat bisa diterapkan di seksi-seksi dari International Keempat.

Di Kutip Dari www.marxist.org

0 komentar:



Posting Komentar