Tugas-Tugas Liga Pemuda

Tugas-Tugas Liga Pemuda!

V.I. Lenin (1920)


Sumber: The Task of the Youth Leagues, Speech Delivered at the Third All- Russia Congress of the Russian Young Communist League, October 2, 1920, Progress Publishers, Moscow, 1985, Collected Works, Vol. 31, page 283-299

Penerjemah: Yayasan Bacaan Rakyat


(Kongres menyambut Lenin dengan gemuruh tepuk tangan.)

Kawan-Kawan, pada saat ini saya ingin berbicara tentang tugas-tugas mendasar dari Liga Pemuda Komunis, dan sehubungan dengan hal itu, Saya akan berbicara pula mengenai organisasi-organisasi pemuda semacam apa yang dibutuhkan dalam sebuah republik sosialis.

Adalah sangat diperlukan untuk berpikir tentang persoalan ini karena dalam satu pemikiran tertentu bisa dikatakan bahwa pemudalah yang akan berhadapan dengan tugas-tugas aktual untuk menciptakan sebuah masyarakat komunis. Selama ini jelas, bahwa generasi kaum pekerja yang bangkit dalam masyarakat kapitalis setidaknya menyelesaikan tugas penghancuran dasar-dasar dari yang lama, pandangan hidup kapitalis, yang dibangun atas penghisapan. Setidaknya generasi itu yang akan mampu menyelesaikan tugas-tugas untuk membentuk sebuah sistem sosial, yang akan membantu proletariat dan klas pekerja mempertahankan kekuasaan dan meletakkan sebuah pondasi yang kuat, yang dapat dibangun hanya oleh sebuah generasi yang mulai bekerja di bawah kondisi yang baru, dalam sebuah situasi dimana hubungan-hubungan yang berdasar pada penghisapan manusia atas manusia sudah tidak ada lagi.

Dan selanjutnya, berangkat dari sudut pandang ini yang disesuaikan dengan tugas-tugas yang menghadang pemuda, Saya harus mengatakan bahwa tugas-tugas dari pemuda secara umum, Liga Pemuda Komunis dan khususnya semua organisasi lain, bisa diringkas dalam satu kata tunggal, yaitu: b e l a j a r.

Memang, ini hanya sebuah "kata tunggal". Yang tentunya tidak menjawab persoalan yang prinsipiil dan paling esensial: apa yang dipelajari, dan bagaimana mempelajari ? Dan di sini inti keseluruhannya adalah bahwa dengan transformasi dari yang usang, masyarakat kapitalis, pengasuhan, pelatihan dan pendidikan terhadap generasi yang baru yang akan membentuk masyarakat komunis tidak dapat diarahkan atas garis-garis yang usang. Pengajaran, pelatihan dan pendidikan terhadap pemuda baru berangkat dari material yang ditinggalkan oleh masyarakat lama kepada kita. Kita dapat membangun komunisme hanya atas dasar totalitas pengetahuan, organisasi dan kelembagaan, hanya dengan menggunakan persediaan kekuatan manusia dan sarana-sarana yang telah ditinggalkan oleh masyarakat yang lama kepada kita. Hanya dengan penyusunan kembali secara radikal terhadap pengajaran, organisasi dan pelatihan untuk pemuda, kita akan mampu memastikan bahwa usaha-usaha dari generasi yang lebih muda akan berakibat dalam pembentukkan sebuah masyarakat yang akan berbeda dari masyarakat yang lama, misalnya,masyarakat komunis. Oleh karena itulah mengapa kita harus berhitung serinci mungkin dengan persoalan tentang apa yang harus kita ajarkan kepada pemuda dan bagaimana pemuda harus belajar apabila hal itu diinginkan untuk mengangkat nama pemuda komunis, bagaimana hal itu diajarkan sedemikian rupa sehingga mampu menyelesaikan dan mewujudkan apa yang telah kita mulai.

Saya harus mengatakan bahwa jawaban yang pertama dan paling alamiah akan tampak bahwa Liga Pemuda, dan pemuda secara umum, yang ingin mengembangkan komunisme, harus mempelajari komunisme.

Namun jawaban ini --"mempelajari komunisme"--begitu umum. Apa yang kita butuhkan dalam rangka mempelajari komunisme ? Apa yang harus disarikan dari keseluruhan pengetahuan sehingga bisa memperoleh sebuah pengetahuan mengenai komunisme? Di sini sejumlah bahaya muncul, yang mana berulang kali termanifestasi dengan sendirinya kapanpun tugas mempelajari komunisme dilaksankan dengan tidak benar, atau ketika hal itu diinterpretasi dalam satu cara yang sepihak.

Biasanya, pikiran pertama yang memasuki pikiran seseorang adalah bahwa mempelajari komunisme berarti menggabung-gabungkan keseluruhan pengetahuan yang terdapat dalam buku-buku panduan dan pamflet komunis. Namun definisi mengenai studi komunisme serupa ini akan menjadi begitu kasar dan tidak memadai. Apabila studi tentang komunisme hanya terdiri atas asimilasi dari apa yang terkandung dalam buku-buku dan pamflet-pamflet komunis, maka kita semua akan mudah sekali mendapatkan tulisan komunis yang penuh omong kosong atau tulisan para pembual, dan hal ini sering merugikan kita, karena beberapa orang, setelah mempelajari dengan menghafal apa yang dinyatakan dalam buku-buku dan pamflet komunis, akan terbukti tidak mampu mengkombinasikan berbagai cabang pengetahuan, dan tidak akan mampu bertindak dalam jalan yang benar-benar dituntut komunisme.

Salah satu keburukkan dan kemalangan terbesar yang ditinggalkan pada kita oleh masyarakat kapitalis, adalah pemisahan utuh diantara pengetahuan dan pengalaman praktis; kita telah memiliki pengetahuan yang menjelaskan segala sesuatu dengan cara terbaik, namun dalam sebagian besar kasus, kesemua pengetahuan ini justru mengandung kebohongan-kebohongan yang amat merusak dan munafik, yang kemudian membentuk sebuah gambaran palsu dari masyarakat kapitalis.

Oleh karena itulah mengapa hal ini menjadi kesalahan terbesar apabila hanya menggabungkan pengetahuan yang dogmatis tentang komunisme. Tidak lagi melakukan pidato-pidato dan artikel-artikel yang sekedar mengulang-ulang apa yang biasa dinyatakan tentang komunisme,karena pidato dan artikel kita berhubungan dengan kerja keseharian kita dalam berbagai bidang. Tanpa kerja dan tanpa perjuangan, pengetahuan dogmatis tentang komunisme yang didapat dari pamflet-pamflet dan karya tulis kaum komunis jelas tidak berguna, selama hal ini melanjutkan pemisahan yang usang terhadap teori dan praktik, pemisahan lama yang merupakan gambaran paling busuk dari masyarakat burjuis.

Bahkan hal ini akan tetap menjadi lebih berbahaya untuk memulai asimilasi hanya dengan slogan-slogan komunis. Apakah kita tidak menyadari bahaya ini sekarang, dan tidak seharusnyakah kita mengarahkan semua usaha kita untuk menghindari bahaya ini? Sebab setengah juta bahkan sejuta pemuda dan pemudi yang akan menyebut diri mereka komunis setelah mempelajari komunisme dengan cara ini hanya akan berprasangka (prejudice) terhadap dasar dari komunisme.
Persoalan muncul: Bagaimana kesemuanya itu dipadukan untuk mempelajari komunisme ? Apa yang harus kita ambil dari sekolah-sekolah yang lama, dari bentuk pengetahuan yang usang? Inilah tujuan yang dinyatakan dari bentuk sekolah yang kuno, untuk menghasilkan manusia dengan sebuah pengetahuan tentang segala hal,untuk mengajarkan pengetahuan secara umum. Kita tahu bahwa ini bohong belaka, karena seluruh masyarakat didasarkan dan dipelihara atas pembagian orang-orang ke dalam klas, ke dalam penghisap dan yang ditindas. Karena mereka dianugerahi dengan semangat klas, sekolah-sekolah kuno biasanya hanya memberikan pengetahuan kepada anak-anak kaum burjuis, diselewengkan ke dalam kepentingan kaum burjuis. Dalam sekolah ini generasi buruh dan petani yang lebih muda tidak dididik dengan baik, dibanding dengan yang dididik dalam kepentingan kaum burjuis. Mereka justru dilatih dalam satu cara tertentu untuk menjadi pelayan yang berguna bagi kaum burjuis, yang mampu mencetak keuntungan selama hal itu tidak mengganggu kedamaian dan kesenggangannya. Oleh karena itulah, mengapa ketika kita menolak bentuk sekolah yang kuno, maka kita telah membuatnya menjadi tugas kita untuk mengambil bentuknya hanya pada apa yang kita butuhkan bagi pendidikan murni komunis.

Hal ini membawa saya pada berbagai celaan dan tuduhan dimana kita secara konstan mendengar tentang adanya sistem bertingkat dalam sekolah kuno, dan yang sering membawa pada kesimpulan yang salah sama sekali. Sudah dikatakan bahwa sekolah kuno adalah sebuah sekolah yang sungguh-sungguh dogmatis (purely book knowledge), yang tidak berhenti melatih dan mengasah. Hal ini memang benar adanya, namun kita harus membedakan diantara apa yang buruk dalam sekalah kuno dan apa yang berguna bagi kita, dan kita harus mampu memilih dari yang berguna untuk apa yang diperlukan bagi komunisme.

Sekolah-sekolah kuno benar-benar memberikan pengetahuan yang dogmatis; mereka memaksa murid-muridnya untuk mengasimilasi sejumlah besar pengetahuan yang tidak berguna, usang dan tidak bisa dikembangkan, yang mana mengacaukan otak dan mengarahkan generasi yang lebih muda ke dalam birokrasi yang dipaksakan mengikuti satu pola tunggal. Namun ini akan berarti terjebak dalam satu makam kesalahan bagi anda yang mencoba mengambil kesimpulan bahwa seseorang dapat menjadi seorang komunis tanpa mengasimilasikan kekayaan pengetahuan yang dikumpulkan oleh manusia. Akan menjadi kesalahan pula untuk memikirkannya memadai dalam mempelajari slogan-slogan komunis dan kesimpulan dari pengetahuan komunis, tanpa mengakui bahwa seluruh pengetahuan dari mana komunisme itu sendiri adalah sebuah akibat. Marxisme adalah sebuah contoh yang menunjukkan bagaimana komunisme dilahirkan dari seluruh pengetahuan manusia.

Anda telah membaca dan mendengar bahwa teori komunis ilmu pengetahuan tentang komunisme yang terutama diciptakan oleh Marx, doktrin Marxisme ini--telah dihentikan menjadi karya dari kaum sosialis tunggal di abad ke 19, walaupun demikian Marx adalah seorang jenius, dan bahwa hal ini telah menjadi doktrin bagi berjuta-juta bahkan berpuluh-puluh juta proletariat di seluruh dunia, yang menerapkannya dalam perjuangannya melawan kapitalisme. Apabila anda bertanya mengapa ajaran-ajaran dari Marx merebut hati dan pikiran jutaan dan puluhan juga sebagian besar klas revolusioner: hal itu karena Marx mendasarkan karyanya atas pondasi yang kukuh dari pengetahuan manusia yang diakui di bawah kapitalisme. Setelah membuat sebuah studi mengenai hukum-hukum yang mengatur perkembangan masyarakat manusia, Marx menyatakan kepastian dari kapitalisme yang berkembang menuju komunisme. Apa yang paling penting di sini adalah bahwa dia membuktikan hal ini atas basis tunggal dari sebuah studi yang amat tepat, rinci dan luar biasa tentang masyarakat kapitalis, dengan mengasimilasikan benar-benar semua pengetahuan yang dihasilkan sebelumnya.Dia secara kritis menyusun kembali segala sesuatu yang telah diciptakan oleh masyarakat manusia, tanpa mengabaikan satu detil tunggal. Dia memikirkan kembali, yang diarahkan pada kritisisme, dan menguji gerakan klas pekerja segala sesuatu yang telah diciptakan pemikiran manusia, dan dari sanalah diformulasikan kesimpulan dimana orang-orang melekat dalam pembatasan-pembatasan burjuis, atau diikat oleh prasangka-prasangka burjuis yang sebelumnya tidak dapat disingkirkan.

Kita harus terus mengingat kembali ketika, misalnya, kita berbicara tentang kultur proletariat. Kita tidak akan mampu memecahkan persoalan ini keculai jika kita menyadari sepenuhnya bahwa hanya sebuah pengetahuan yang tepat dan transformasi kultur yang dibentuk oleh keseluruhan perkembangan manusia yang akan memungkinkan kita membentuk sebuah kultur proletariat. Apa yang disebut terakhir tidak dapat dikedepankan (The latter is not clutched out of thin air); ini bukanlah sebuah penemuan dari mereka yang menyebut dirinya ahli dalam kultur proletariat. Semuanya itu omong kosong. Kultur proletariat pastilah dari perkembangan logis dari gudang pengetahuan manusia yang telah diakumulasi di bawah penindasan kapitalis, tuan tanah dan masyarakat birokratis. Kesemua jalan ini telah membawa dan akan berlanjut memimpin kultur proletariat, dalam cara yang sama seperti kultur proletariat, sebagaimana yang disusun kembali oleh Marx, telah menunjukkanpada kita apa yang harus dicapai oleh masyarakat manusia, menunjukkan pada kita tahap perjuangan klas, menuju awal dari revolusi proletariat.

Ketika kita begitu sering mendengar representasi dari pemuda, sebagaimana pembelaan nyata atas sebuah sistem pendidikan yang baru, yang menyerang sekolah-sekolah kuno, yang menuntut bahwa mereka menggunakan sistem pemaksaan, kita katakan pada mereka bahwa kita harus mengambil apa yang baik dalam sekolah kuno. Kita tidak harus meminjam sistem yang membebani pikiran-pikiran orang muda dengan sejumlah besar pengetahuan, dimana sembilan persepuluhnya tidak berguna dan sepersepuluhnya didistorsi. Akan tetapi hal ini bukan berarti bahwa kita mampu membatasi diri kita sendiri pada kesimpulan-kesimpulan komunis dan hanya mempelajari slogan-slogan komunis. Anda tidak akan bisa membangun komunisme dengan jalan seperti itu. Anda dapat menjadi seorang komunis hanya ketika anda memperkaya pikiran anda dengan sebuah pengetahuan dari semua kekayaan pengetahuan yang diciptakan oleh manusia.

Kita tidak membutuhkan penjejalan, tapi kita membutuhkan pengembangan dan penyempurnaan pikiran dari setiap siswa dengan sebuah pengetahuan yang berasal dari fakta-fakta yang mendasar. Komunisme akan menjadi sebuah kata kosong, sekedar papan nama,dan seorang komunis adalah sekedar pembual, apabila semua pengetahuan yang diperolehnya tidak dicernakan dalam pikirannya. Kalian seharusnya tidak sekedar mengasimilasi pengetahuan ini, namun mengasimilasinya secara kritis, sebagaimana juga tidak menjejalkan pikiran kalian dengan kayu yang lapuk, namun memperkayanya dengan semua fakta yang tak terhindarkan bagi mereka yang terdidik pada saat ini. Jika seorang komunis memasukkan hal itu ke dalam kepalanya, untuk membual tentang komunisme oleh karena kesimpulan-kesimpulan yang didapatkannya siap pakai, tanpa menempatkannya dalam satu keseriusan dan kerja keras yang giat, dan tanpa memahami fakta-fakta yang harus dipelajarinya secara kritis, maka dia akan menjadi seorang komunis yang amat tercela. Kedangkalan serupa itu jelas akan menjadi fatal. Jika saya mengetahui, bahwa saya kurang mengetahui maka saya akan berusaha belajar sebanyak mungkin; namun apabila seseorang mengatakan bahwa dia seorang komunis dan bahwa dia tidak membutuhkan untuk mengetahui tentang segala sesuatu secara menyeluruh, dia tidak akan menjadi apapun seperti seorang komunis.

Sekolah-sekolah kuno memproduksi pelayan-pelayan yang dibutuhkan oleh kapitalis; sekolah-sekolah kuno merubah makhluk pengetahuan menjadi mahluk yang harus menulis dan berbicara dan mengatakan apapun yang diinginkan kapitalis. Oleh karenanya kita harus menghapuskannya. Namun apakah fakta bahwa kita harus menghapuskannya, menghancurkannya, berarti bahwa kita tidak harus mengambil segala sesuatu yang telah diakumulasi manusia itu esensial bagi manusia? Tidakkah itu berarti bahwa kita tidak harus membedakan antara apa yang dibutuhkan bagi kapitalisme dan apa yang diperlukan bagi komunisme ?

Kita menggantikan metode latihan militer yang lama yang dipraktikkan dalam masyarakat burjuis, yang melawan keinginan mayoritas, dengan disiplin yang berkesadaran klas buruh dan tani,yang mengkombinasikan kebencian terhadap masyarakat lama dengan sebuah determinasi, kemampuan dan kesiapan untuk mempersatukan dan mengorganisir kekuatan mereka untuk perjuangan ini sebagaimana juga menempa keinginan dari jutaan dan bahkan ratusan juta orang -- yang tidak menyatu, terpisah-pisah atas teritorial sebuah negara raksasa-- ke dalam satu keinginan tunggal, tanpa mana kegagalan adalah tak terelakkan. Tanpa solidaritas yang demikian ini, tanpa kesadaran disiplin dari buruh dan tani ini, tujuan kita tanpa harapan. Tanpa hal ini, kita tak akan mungkin menundukkan kaum kapitalis dan tuan tanah di seluruh dunia. Bahkan kita tidak akan dapat mengkonsolidasi dasar-dasarnya, membiarkan sendiri membangun sebuah masyarakat komunis atas fondasi itu. Demikian juga, ketika menghukum sekolah-sekolah kuno, ketika mempunyai sebuah kebencian yang dibenarkan secara absolut dan diperlukan terhadap sekolah-sekolah lama, dan mengapresiasi kesiapan untuk menghancurkan sekolah-sekolah itu, kita harus menyadari bahwa kita harus menggantikan sistem instruksi yang lama, penjejalan dan pelatihan yang lama, dengan sebuah kemampuan untuk mendapatkan seluruh pengetahuan manusia, dan mendapatkannya dalam satu cara dimana komunisme tidak akan menjadi sesuatu yang dipelajari dengan menghafal, namun justru sesuatu dimana kalian sendiri harus mempelajarinya, sesuatu yang akan mewujudkan kesimpulan-kesimpulan mutlak dari sudut pandang pendidikan yang ada pada saat ini.

Itulah jalan dimana tugas-tugas utama harus ditampilkan ketika kita berbicara tentang tujuan: mempelajari komunisme.

Saya akan mengambil satu contoh praktis untuk memperjelas hal ini kepada kalian, dan untuk menunjukkan pendekatan terhadap permasalahan bagaimana kalian harus belajar. Anda sekalian mengetahui bahwa, (selain, pent) mengikuti permasalahan militer, mereka yang mempertahankan republik, kita sekarang dihadapkan dengan tugas-tugas ekonomik. Masyarakat komunis, seperti yang kita ketahui, tidak dapat dibangun kecuali kita memperbaiki industri dan pertanian, dan itu bukan dengan cara yang lama. Kesemuanya itu harus disusun kembali atas satu basis yang modern, sehubungan dengan kata yang terakhir dari ilmu pengetahuan. Kalian mengetahui bahwa listrik adalah sebuah basis, dan bahwa hanya setelah elektrifikasi di seluruh negeri, di semua cabang industri dan pertanian, hanya ketika kalian telah mencapai tujuan itu, maka kalian akan mampu membangun untuk diri kalian sendiri masyarakat komunis, dimana generasi yang lebih tua tidak akan mampu untuk membangunnya. Apa yang menghadang kalian adalah tugas untuk membangkitkan seluruh negeri secara ekonomik, tugas untuk mereorganisasi dan memulihkan industri dan pertanian atas garis teknik modern, berdasar atas ilmu pengetahuan dan teknologi modern tentang listrik. Kalian menyadari sepenuhnya bahwa orang-orang buta huruf tidak dapat menangani elektrifikasi, dan bahwa pendidikan yang rendah tidak cukup juga. Ini tidaklah memadai untuk memahami apakah listrik itu; apa yang dibutuhkan adalah pengetahuan bagaimana menerapkannya secara teknis dalam industri dan pertanian. Hal ini harus dipelajari untuk diri kalian sendiri, dan harus diajarkan kepada generasi masyarakat pekerja yang sedang bangkit. Itulah tugas-tugas yang menghadang kaum komunis yang berkesadaran klas, setiap orang muda yang menghargai dirinya sebagai seorang komunis dan siapa yang memahami dengan jelas, bahwa, dengan bergabung pada Liga Pemuda Komunis, dia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk membantu Partai membangun komunisme dan membantu seluruh generasi yang lebih muda membentuk sebuah masyarakat komunis. Dia harus menyadari bahwa dia mampu menciptakannya hanya atas basis pendidikan yang modern, dan apabila dia tidak mendapatkan pendidikan komunisme ini, maka dia akan tetap sekedar seorang yang selalu sekedar berkeinginan.

Tugas generasi yang lebih tua adalah menggulingkan kaum burjuis. Tugas utama selanjutnya adalah mengkritisisasi kaum burjuis, membangkitkan kebencian terhadap burjuis diantara massa, dan memperkuat kesadaran klas dan kemampuan untuk mempersatukan kekuatan-kekuatan mereka. Generasi yang baru berhadapan dengan tugas yang jauh lebih kompleks. Tugas kalian tidak hanya terletak dalam menyusun berbagai kekuatan kalian sebagaimana juga membangun pemerintahan buruh dan petani untuk melawan invasi yang didukung oleh kaum kapitalis. Tentunya, kalian harus melakukannya; itulah sesuatu yang benar-benar sadari, dan dipandang secara berbeda oleh kaum Komunis. Namun, kesemuanya itu tidaklah cukup. Kalian harus membangun sebuah masyarakat komunis. Dalam banyak hal setengah dari kerja sudah dilakukan. Kekuasaan lama telah dihancurkan, sebagaimana selayaknya mereka terima, ia tinggal puing-puing, sebagaimana seharusnya. Dasarnya telah dibersihkan, dan di dasar ini kaum komunis yang lebih muda harus membangun masyarakat komunis. Kalian berhadapan dengan tugas pembangunan (construction), dan kalian menuntaskan tugas tersebut hanya dengan cara mengassimilasikan pengetahuan modern, hanya jika kalian mampu mentransformasikan komunisme dari sekedar kebiasaan dan rumusan-rumusan ingatan, nasehat-nasehat, resep-resep makanan, resep obat-obatan dan program-program ke dalam kenyataan yang memberi kesatuan dalam kerja-kerja mendesak kalian, dan hanya jika kalian mampu menjadikan komunisme sebagai panduan dalam seluruh kerja-kerja praktis kalian.

Itulah tugas yang harus dikedepankan dalam mengajar, melatih dan membangkitkan seluruh generasi yang lebih muda. Kalian harus dikenal diantara jutaan orang-orang yang membangun masyarakat komunis dalam mana barisan setiap pemuda dan pemudi berada. Kalian tidak akan membentuk masyarakat komunis terkecuali melibatkan massa pekerja-pekerja muda dan para petani dalam kerja-kerja pembangunan komunisme.

Hal ini membawa saya pada permasalahan bagaimana kita seharusnya mengajarkan komunisme dan apa seharusnya segi-segi spesifik dari metode kita.

Saya akan di atas semuanya berbicara di sini tentang masalah etika komunis.

Kalian harus melatih diri kalian sendiri untuk menjadi Komunis. Adalah tugas dari Liga Pemuda untuk mengorganisir aktivitas praktisnya dalam cara seperti itu, dengan belajar, mengorganisir, bersatu dan berjuang, anggota-anggota Liga harus melatih dirinya dan seluruh orang yang memandang kepemimpinannya; Ia harus melatih kaum Komunis. Keseluruhan latihan-latihan, pendidikan dan pengajaran bagi kaum muda sekarang ini harus mengilhami mereka dengan etika komunis.

Namun adakah sesuatu yang disebut etika komunis? Adakah sesuatu yang dinamakan moralitas komunis ? Tentu saja, ada. Berulang kali ditunjukkan bahwa kita tidak memiliki etika kita sendiri; berulang kali kaum burjuis menuduh kita kaum Komunis yang menolak segala macam moralitas. Inilah metode untuk mengacaukan isu, untuk melemparkan debu di mata para buruh dan tani.

Coba dalam pemikiran apa kita menolak etika, menolak moralitas ?

Dalam pikiran yang diberikan pada hal itu oleh kaum burjuis,yang mendasarkan etika pada perintah Tuhan. Dalam hal ini kita, sudah jelas, mengatakan bahwa kita tidak mempercayai Tuhan, dan bahwa kita mengetahui dengan sangat tepat, bahwa kaum ulama, tuan tanah dan burjuis memohon-mohon nama Tuhan sepanjang kepentingannya sebagai penghisap. Atau, jika tidak demikian mendasarkan etika pada ajaran-ajaran moralitas, atas ajaran-ajaran Tuhan, mereka mendasarkannya pada frasa-frasa semi-idealis, yang mana selalu menjadi sesuatu yang sekiranya sama dengan ajaran-ajaran Tuhan.

Kita menolak segala moralitas yang berdasar atas konsep-konsep di luar manusia dan klas. Kita mengatakannya tipu muslihat, omong-kosong, melemahkan semangat terhadap para buruh dan tani sehubungan dengan kepentingan tuan tanah dan kapitalis.

Kita mengatakan bahwa moralitas kita secara menyeluruh disubordinasi pada kepentingan perjuangan klas proletariat. Moralitas kita berasal dari kepentingan perjuangan klas poletariat.

Masyarakat lama berdasar atas penindasan terhadap semua buruh dan tani oleh kaum tuan tanah dan kapitalis. Kita harus menghancurkan kesemuanya itu, dan menyingkirkan mereka. namun untuk melakukannya kita harus menciptakan persatuan. Itulah sesuatu yang tak dapat diciptakan oleh Tuhan.

Kesatuan ini hanya dapat diberikan oleh pabrik-pabrik, hanya melalui proletariat yang terlatih dan dibangunkan dari tidurnya yang panjang. Hanya ketika klas yang dibangunkan itu melakukan satu pembangkitan gerakan massa yang mana membawa apa yang telah kita ketahui--kemenangan revolusi proletariat di salah satu negeri yang terlemah, yang mana selama tiga tahun telah memukul mundur serangan gencar dari kaum burjuis di seluruh dunia. Kita dapat melihat bagaimana revolusi proletariat berkembang di seluruh dunia. Atas dasar pengalaman, kita sekarang mengatakan bahwa hanya proletariat yang dapat membentuk kekuatan solid dimana kaum tani yang tidak bersatu dan terpilah-pilah terseret dan yang mana telah bertahan dari semua serangan gencar yang dilancarkan oleh para penghisap. Hanya klas ini yang dapat membantu massa pekerja bersatu, yang mengerahkan barisannya dan bertahan secara meyakinkan, mengkonsolidasi secara meyakinkan, dan secara meyakinkan pula membangun satu masyarakat komunis.

Maka dari itulah, mengapa kami katakan bahwa bagi kita tidak ada sesuatu pun seperti sebuah moralitas yang berdiri di luar masyarakat manusia; itu adalah penipuan. Bagi kita moralitas disubordinasikan pada kepentingan perjuangan klas pekerja.

Apa yang termasuk dalam perjuangan klas ? Perjuangan klas adalah usaha menyingkirkan tsar, menyingkirkan kaum kapitalis, dan menghapuskan klas kapitalis.

Apakah yang dimaksud dengan klas-klas secara umum? Klas-klas adalah yang memperbolehkan satu bagian dari masyarakat merampas kerja dari bagian masyarakat lainnya. Jika satu bagian dari masyarakat merampas semua tanah, maka kita mendapat sebuah klas tuan tanah, dan klas tani. Jika satu bagian dari masyarakat memiliki pabrik-pabrik, saham dan modal, sementar sebagian lainnya bekerja dalam pabrik-pabrik tersebut, maka kita mendapatkan sebuah klas kapitalis dan klas proletariat.

Tidak susah untuk menggulingkan tsar --itu hanya membutuhkan beberapa hari saja. Tidak terlalu susah juga untuk menyingkirkan kaum tuan tanah--yang dikerjakan dalam beberapa bulan saja. Begitu juga dengan penyingkiran terhadap kaum kapitalis. Namun akan lebih susah untuk menghapuskan klas; kita masih melihat adanya pembagian di dalam buruh dan tani. Jika para petani ditempatkan di atas petak tanahnya dan mengambil kelebihan padinya, yaitu, padi yang tidak dia butuhkan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk ternaknya, sementara sebagian orang harus bekerja tanpa makan, selanjutnya petani menjadi seorang penghisap. Semakin banyak padi yang didapatkannya, maka semakin banyak keuntungan yang diperolehnya; kalau yang lainnya, biarkan saja mereka kelaparan: "Semakin kelaparan mereka, semakin tinggi harga yang akan saya jual untuk padi ini." Semuanya harus bekerja menurut sebuah sistem tunggal, menurut tanah umum, dalam pabrik bersama dan sesuai dengan sistem umum. Apakah ini mudah diselesaikan ? Kalian lihat bahwa hal itu tidak semudah menyingkirkan tsar, tuan tanah dan kapitalis. Apa yang diperlukan adalah bahwa proletariat mere-edukasi satu bagian dari petani; bagian ini harus memimpin para buruh tani dalam rangka menghancurkan perlawanan dari para petani kaya dan mengambil keuntungan dari kemiskinan dan menginginkan sisanya. Karenanya tugas dari perjuangan proletariat belumlah lengkap setelah kita menyingkirkan tsar dan membersihkan tuan tanah dan kapitalis; untuk melengkapinya itulah tugas dari sistem yang kita sebut dengan kediktatoran proletariat.

Perjuangan klas sedang berjalan; bentuknya saja yang berubah. Adalah sebuah perjuangan klas proletariat untuk mencegah kembalinya para penghisap lama, untuk bersatu dalam satu serikat massa petani terbelakang yang terpisah-pisah. Perjuangan klas sedang berjalan dan adalah tugas kita untuk mensubordinasikan semua kepentingan pada perjuangan itu. Moralitas komunis kita juga disubordinasikan pada tugas tersebut. Kita mengatakan: moralitas adalah apa yang membantu menghancurkan masyarakat penghisap yang lama dan mempersatukan semua pekerja di sekeliling proletariat yang membangun sebuah masyarakat baru, masyarakat komunis.

Moralitas komunis adalah yang membantu perjuangan ini dan mempersatukan masyarakat pekerja melawan semua penghisapan, melawan semua pemilikan pribadi kecil-kecilan; selama pemilikan kecil-kecilan diberikan pada tangan seseorang yang diciptakan oleh kerja dari seluruh masyarakat. Dalam negara kita tanah adalah milik umum.

Namun bolehkah saya mengambil sebagian dari pemilikan umum dan menanamnya dua kali sebanyak padi yang saya butuhkan, dan mengambil keuntungan dari surplusnya? Bolehkan saya berargumen bahwa semakin kelaparan masyarakat, semakin banyak mereka akan membayar? Apakah saya selanjutnya akan menjadi seperti seorang Komunis? Tidak, Saya menjadi seperti seorang penghisap, seperti seorang pemilik (proprietor). Itu harus dihancurkan. Apabila kesemuanya itu dibiarkan berjalan, maka segala sesuatu akan kembali menuju pada hukum kapitalis, hukum kaum borjuis, seperti yang beberapa kali terjadi dalam revolusi-revolusi yang sebelumnya. Guna mencegah pemulihan dari hukum kapitalis dan burjuis, kita tidak bisa membiarkan pengambilan keuntungan; kita tidak bisa memperbolehkan beberapa individu memperkaya dirinya sendiri atas pengeluaran dari yang lainnya; masyarakat pekerja harus disatukan dengan proletariat dan membentuk sebuah masyarakat komunis. Ini gambaran prinsipil dari tugas fundamental Liga ini dan organisasi dari pemuda komunis.

Masyarakat lama berdasar atas prinsip: merampok atau dirampok; bekerja untuk orang lain atau membuat orang lain bekerja untuk anda; menjadi pemilik budak atau menjadi budak. Secara natural, orang-orang tumbuh dalam sebuah masyarakat yang sesuai dengan susu ibunya, seorang bisa berkata, psikologi, kebiasaan, konsep yang mengatakan: kalian adalah seorang pemilik budak, atau seorang budak, atau yang lainnya, pedagang kecil, pekerja rendahan, pegawai rendahan, atau seorang intelektual --pendeknya, seseorang yang hanya memikirkan dirinya sendiri, dan tidak memperdulikan urusan orang lain.

Apabila saya menggarap sepetak tanah ini, saya tidak perduli urusan orang lain; jika orang lain kelaparan semakin baik, Saya akan mendapatkan lebih dari padi saya. Jika saya bekerja sebagai seorang dokter, insinyur, guru, juru tulis, Saya tidak perduli urusan orang lain. Jika saya menjilat dan memohon pada kekuasaan, Saya akan mampu menjaga kerja saya, dan bahkan sukses dalam hidup dan menjadi seorang burjuis. Seorang komunis tidak dapat mempertahankan psikologi dan sentimen yang demikian itu. Ketika para buruh dan tani membuktikan bahwa mereka mampu, dengan usahanya sendiri, mempertahankan dirinya dan membentuk sebuah masyarakat yang baru --itulah awal dari pendidikan yang baru dan pendidikan komunis, pendidikan dalam perjuangan melawan penghisap, pendidikan dalam beraliansi dengan proletariat melawan orang-orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri (self-seekers), dan pemilik kecil-kecilan (petty proprietors), melawan psikologi dan kebiasaan yang mengatakan: Saya mencari keuntungan saya sendiri dan tidak peduli dengan urusan yang lain.

Itulah jawaban untuk pertanyaan bagaimana generasi yang muda dan sedang bangkit ini harus mempelajari komunisme.

Para pemuda itu dapat mempelajari komunisme hanya dengan menghubungkan setiap tahap dalam belajar, pelatihan dan pendidikan dengan keberlangsungan perjuangan proletariat dan masyarakat pekerja yang sedang berjuang keras melawan masyarakat penghisap yang lama. Ketika orang-orang berbicara kepada kita tentang moralitas, maka kita harus berkata: untuk seorang Komunis segala moralitas terletak dalam kesatuan perjuangan massa yang sadar dan berdisiplin dalam melawan para penghisap. Kita tidak meyakini sebuah moralitas abadi, dan kita menunjukkan kepalsuan dari semua dongeng tentang moralitas. Moralitas melayani tujuan yang membantu masyarakat manusia naik ke tingkat yang lebih tinggi dan membebaskan dirinya dari penghisapan kerja.

Untuk mencapai hal ini kita membutuhkan generasi muda yang mulai mencapai kedewasaan politik di tengah perjuangan yang keras dan berdisiplin melawan kaum borjuis. Dalam perjuangan ini generasi tersebut melatih komunis murni; hal ini harus disubordinasikan pada perjuangan, dan dihubungkan dengan perjuangan tersebut, setiap tahap belajar, pelatihan dan pendidikan. Pendidikan untuk pemuda komunis tidak bisa dengan memberikan pembicaraan yang manis ataupun aturan-aturan moral. Ini bukanlah apa yang termasuk dalam pendidikan. Ketika para pemuda ini telah melihat bagaimana ayah dan ibunya hidup di bawah kungkungan tuan tanah dan kapitalis; ketika para pemuda sendiri telah mengalami penderitaan dari mereka yang memulai perjuangan melawan para penghisap; ketika mereka telah melihat pengorbanan yang dilakukan untuk mempertahankan apa yang telah dimenangkan dan telah melihat seperti apa tuan tanah dan kapitalis, yaitu musuh-musuh yang mematikan --mereka diajar melalui kondisi-kondisi ini untuk menjadi komunis. Moralitas Komunis berbasis atas perjuangan untuk pengkonsolidasian dan pembenahan komunisme. Itu juga yang merupakan basis pelatihan, pendidikan dan pengajaran komunis. Itulah jawaban untuk pertanyaan tentang bagaimana komunisme harus dipelajari.

Kita tak dapat mempercayai pengajaran, pelatihan dan pendidikan apabila mereka membatasi hanya pada ruang sekolah dan dipisahkan dari proses kehidupan. Sepanjang para buruh dan tani ditindas oleh para tuan tanah dan kapitalis, dan sepanjang sekolah dikendalikan oleh para tuan tanah dan kapitalis, maka generasi muda akan tetap buta dan bodoh. Sekolah kita harus memberikan pengetahuan yang mendasar, kemampuan untuk menggerakkan pandangan komunis secara bebas kepada pemuda; mereka harus membuat pemuda terdidik. Ketika mereka memasuki sekolah, mereka harus belajar untuk menjadi partisipan dalam perjuangan pembebasan dari para penghisap. Liga Pemuda Komunis akan membenarkan namanya sebagai Liga dari generasi komunis muda hanya ketika setiap langkah dalam pengajaran, pelatihan dan pendidikannya berkait erat dengan partisipasi dalam perjuangan umum kaum pekerja untuk melawan para penghisap. Kalian semua menyadari dengan baik bahwa sepanjang Rusia tetap hanya merupakan republik buruh dan sistem burjuis yang lama tetap eksis di sebagian dunia yang lain, maka kita akan menjadi semakin lemah daripada mereka, dan secara konstan diancam dengan satu serangan yang baru; dan bahwa jika hanya kita belajar untuk bersatu secara solid, maka kita akan memenangkan perjuangan yang lebih jauh dan --mendapatkan kekuatan yang baru-- menjadi benar-benar perkasa. Dengan demikian, untuk menjadi seorang Komunis berarti bahwa kalian harus mengorganisir dan mempersatukan seluruh generasi muda dan mempersiapkan satu contoh pelatihan dan pendisiplinan dalam perjuangan ini. Selanjutnya kalian akan mampu memulai membangun struktur masyarakat komunis dan membawanya menuju pada akhirnya.

Untuk membuat hal ini semakin jelas pada kalian, Saya akan mengutip satu contoh. Kita menyebut diri kita sendiri Komunis. Apakah komunis itu ? Komunis adalah sebuah kata dari bahasa Latin. Communis berarti "umum". Masyarakat Komunis adalah sebuah masyarakat dimana segala sesuatu--tanah,pabrik-pabrik-- dimiliki secara bersama dan rakyat bekerja bersama. Itulah komunisme.

Apakah mungkin untuk bekerja bersama apabila setiap orang bekerja secara terpisah di atas petak tanahnya sendiri ? Kerja bersama tidak bisa sekali jadi. Itu tidak mungkin. Hal itu tidak begitu saja jatuh dari langit. Kerja bersama lahir dari kerja dan penderitaan; yang terbentuk sehubungan dengan perjuangan. Pengetahuan lama jelas tidak dibutuhkan di sini; tak seorang pun yang akan mempercayainya. Justru pengalaman hidup seseorang yang dibutuhkan. Ketika Kolchak dan Denikin [*] bergerak dari Siberia ke Selatan, para petani berada di sisinya. Mereka tidak menyukai kaum Bolshevik karena kaum Bolshevik mengambil padi mereka dengan harga yang sudah dipatok. Namun ketika para petani di Siberia dan Ukraina menjalankan kekuasaan dari Kolchak dan Denikin, mereka menyadari bahwa mereka hanya memiliki satu alternatif: apakah harus berpihak kepada kaum kapitalis, yang akan mengendalikan mereka ke dalam perbudakan di bawah para tuan tanah; ataukah mengikuti para buruh, yang sesungguhnya, tidak menjanjikan tanah yang berlimpah dengan susu dan madu, dan menuntut disiplin besi dan keteguhan dalam satu perjuangan yang luar biasa, namun akan membebaskan mereka dari perbudakan kapitalis dan tuan tanah. Bahkan ketika para petani yang terbelakang melihat dan menyadari hal ini dari pengalaman mereka sendiri, mereka menjadi sadar bergabung dengan komunisme, yang telah bergerak melalui beberapa sekolah. Inilah pengalaman yang harus membentuk basis dari semua aktivitas Liga Pemuda Komunis.

Saya telah menjawab persoalan tentang apa yang harus kita pelajari, apa yang harus kita ambil dari sekolah lama dan dari pengetahuan lama. Sekarang saya akan mencoba menjawab persoalan bagaimana kesemuanya ini harus dipelajari. Jawabannya adalah: hanya dengan menghubungkan secara tidak terpisah setiap tahap dalam aktivitas persekolahan, setiap tahap dalam pelatihan, pendidikan dan pengajaran, dengan perjuangan untuk semua masyarakat pekerja dalam melawan para penghisap.

Saya akan mengutip sebuah contoh dari pengalaman kerja bersama dengan beberapa organisasi pemuda untuk mengilustrasikan bagaimana pelatihan dalam komunisme ini harus dilaksanakan. Setiap orang berbicara tentang pemberantasan buta huruf. Anda mengetahui bahwa sebuah masyarakat komunis tidak dapat dibangun dalam sebuah negeri yang buta huruf. Adalah tidak cukup bagi pemerintah Soviet untuk mengisukan sebuah peraturan, atau bagi Partai untuk mengisukan sebuah slogan khusus, atau menyetujui sejumlah buruh untuk tugas ini. Generasi muda sendirilah yang harus melaksanakan kerja ini. Komunisme berarti bahwa pemuda, baik laki-laki dan perempuan muda yang menjadi anggota Liga Pemuda, harus mengatakan: ini tugas kita; kita harus mempersatukan dan bergerak masuk ke distrik pedesaan untuk menghapuskan buta huruf, sehingga di sana tidak terdapat lagi pemuda yang buta huruf. Kita berusaha mendapatkan generasi baru untuk membaktikan aktivitasnya pada kerja ini. Kalian tahu bahwa kita tidak dapat segera mentransformasi sebuah Rusia yang terbelakang dan buta huruf menjadi sebuah negeri yang berpendidikan. Namun apabila Liga Pemuda mempersiapkan diri untuk mengerjakan tugas tersebut, dan apabila semua pemuda bekerja untuk kepentingan semua orang, dengan keanggotaan yang berjumlah 400.000 pemuda dan pemudi, akan bisa menyebut dirinya Liga Pemuda Komunis. Adalah juga merupakan tugas Liga, tidak hanya memperoleh pengetahuan itu sendiri, namun juga membantu para pemuda yang tidak mampu membebaskan dirinya dengan usaha mereka sendiri dari kebutahurufan. Menjadi seorang anggota Liga Pemuda berarti membaktikan kerja seseorang dan usaha-usaha untuk kepentingan umum. Inilah yang dimaksud dengan pendidikan Komunis. Hanya dengan pelatihan semacam itu maka para pemuda dan pemudi menjadi benar-benar Komunis. Hanya apabila mereka menda­patkan hasil-hasil praktis dalam kerja ini maka mereka akan menjadi Komunis.

Ambillah contoh, bekerja di kebun sayur di daerah pinggiran kota. Apakah itu bukan pekerjaan yang riil untuk dikerjakan ? Itu salah satu tugas dari Liga Komunis Muda. Banyak orang kelaparan; terdapat kelaparan di pabrik-pabrik. Untuk menyelamatkan diri kita dari kelaparan, kebun-kebun sayur harus dikembangkan. Namun pertanian sekarang ini dikerjakan dengan cara yang lama. Oleh karenanya, harus lebih banyak elemen-elemen yang berkesadaran klas yang dilibatkan dalam kerja ini, dan selanjutnya kalian akan menemukan bahwa sejumlah kebun-kebun sayur akan berkembang, luas areanya bertambah, dan hasilnya meningkat. Liga Pemuda Komunis harus mengambil bagian aktif dalam kerja yang demikian ini. Setiap Liga dan cabang Liga harus memperhatikan hal ini sebagai tugas.

Liga Pemuda Komunis harus menjadi kekuatan penghantam,yang membantu setiap kerja dan menampilkan inisiatif dan usaha: Liga harus menjadi sebuah organisasi yang memungkinkan setiap pekerja melihat bahwa organisasi itu terdiri dari orang-orang yang pengajarannya dia kira tidak dimengerti, dan yang pengajarannya tidak langsung bisa dipercayai, namun dari kerja dan aktivitas praktisnya, bisa dia lihat bahwa mereka benar-benar orang yang memperlihatkan jalan yang benar.

Apabila Liga Pemuda Komunis gagal mengorganisir kerja-kerja ini dalam cara ini dalam segala bidang, itu akan berarti bahwa organisasi itu kembali ke jalan borjuis yang lama. Kita harus mengkombinasikan pendidikan kita dengan perjuangan masyarakat pekerja melawan para penghisap, sebagaimana membantu yang pertama menyelesaikan tugas-tugas yang dipersiapkan melalui pengajaran komunisme.

Setiap anggota Liga harus menggunakan setiap jamnya untukmengembangkan kebun-kebun sayur, atau mengorganisir pendidikan bagi para pemuda di beberapa pabrik, dsb. Kita berkeinginan merubah Rusia dari satu negeri yang miskin dan terbelakang menjadi sebuah negeri yang makmur. Liga Pemuda Komunis harus mengkombinasikan pendidikan, pengajaran dan pelatihannya dengan kerja para buruh dan tani, sehingga tidak membatasi dirinya untuk sekedar bersekolah atau membaca buku-buku dan pamflet-pamflet komunis. Hanya dengan bekerja bahu membahu dengan para buruh dan tani maka seseorang bisa menjadi seorang Komunis. Hal ini secara umum harus direalisasikan bahwa semua anggota Liga Pemuda adalah orang-orang yang berpendidikan dan pada saat yang sama juga giat bekerja. Ketika setiap orang melihat bahwa kita telah mengganti metode-metode dari sekolah lama dan telah menggantikannya dengan disiplin yang berkesadaran, semua pemuda dan pemudi mengambil bagian dalam Subbotniks-Subbotniks[**] dan memanfaatkan setiap lahan pinggiran untuk membantu penduduk-- orang-orang akan berhenti melihatnya sebagai cara yang lama.

Adalah tugas dari Liga Pemuda Komunis mengorganisir bantuan dimanapun, baik di desa maupun di kota, dalam beberapa hal,--dan Saya akan mengambil satu contoh kecil-- kesehatan publik atau distribusi pangan. Bagaimana mungkin hal ini dilakukan dalam masyarakat kapitalis yang kuno itu ? Setiap orang hanya bekerja untuk dirinya sendiri dan tak satupun memperhatikan kebutuhan bagi mereka yang tua dan sakit, atau kerja rumah hanya merupakan perhatian perempuan, yang, dalam konsekuensinya, berada dalam kondisi penindasan dan perbudakan. Urusan siapakah untuk memerangi hal-hal yang demikian ini ? Ini adalah urusan Liga Pemuda, yang mana harus berkata: kita akan merubah kesemuanya ini; kita akan mengorganisir kegelisahan dari orang muda yang akan membantu membangun kesehatan publik atau mendistribusikan pangan, yang akan mengatur inspeksi sistematis dari rumah ke rumah, dan bekerja dalam satu cara yang terorganisir untuk kepentingan dari seluruh masyarakat, yang mendistribusikan kekuatan mereka dan menunjukkan bahwa kerja harus diorganisir.

Generasi orang-orang yang sekarang berusia 50 tahun tidak dapat berharap untuk melihat sebuah masyarakat komunis. Generasi ini akan pergi sebelumnya. Namun generasi dari mereka yang sekarang berusia 15 tahun akan melihat sebuah masyarakat komunis, dan dengan sendirinya akan membangun masyarakat ini. Generasi ini harus mengetahui bahwa tujuan keseluruhan dari kehidupan mereka adalah untuk membangun sebuah masyarakat komunis. Dalam masyarakat yang lama, setiap keluarga bekerja secara terpisah dan kerja tidak diorganisir oleh siapapun kecuali tuan tanah dan kapitalis,yang menindas massa. Kita harus mengorganisir semua kerja, tanpa perduli seberapa besar penderitaan yang mungkin, dalam satu cara dimana setiap buruh dan tani akan berkata: Saya adalah bagian dari angkatan kerja yang bebas, dan akan mampu membangun kehidupan saya tanpa tuan tanah dan kapitalis, dan mampu membantu membangun sebuah sistem komunis. Liga pemuda Komunis harus mengajar semua orang muda untuk terlibat dalam kerja yang berdisiplin dan sadar mulai dari usia muda. Dengan cara ini kita dapat meyakini bahwa persoalan-persoalan yang menghadang saat ini akan dipecahkan. Kita harus berasumsi bahwa tidak lebih dari 10 tahun akan memperoleh listrikisasi di seluruh negeri, sehingga tanah kita yang kurang subur bisa mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi yang terakhir. Dan kemudian, generasi dari mereka yang sekarang berusia 15 tahun, dan akan hidup dalam sebuah masyarakat komunis selama 15 sampai 20 tahun, harus mengambil alih semua tugas kependidikan dalam satu cara bahwa setiap hari, di setiap desa dan kota, orang-orang muda akan terlibat dalam solusi praktis dari beberapa persoalan kerja bersama, walaupun yang terkecil atau yang paling sederhana. Keberhasilan dari pembentukan komunis akan dipertegas ketika hal ini dilakukan di setiap desa, seperti pola komunis yang berkembang, dan para pemuda membuktikan bahwa mereka dapat mempersatukan kerja mereka. Hanya dengan memperhatikan setiap langkah kalian dari sudut pandang keberhasilan dari konstruksi tersebut, dan hanya dengan bertanya pada diri kita sendiri apakah kita telah melakukan semua yang kita bisa lakukan dan menjadi masyarakat pekerja yang sadar secara politis, maka Liga Pemuda Komunis berhasil dalam mempersatukan setengah juta anggotanya ke dalam satu angkatan kerja tunggal dan memenangkan perhatian seluruh dunia (Tepuk tangan bergemuruh).

Pravda No.221,222,223
5,6,7 Oktober, 1920


Keterangan:

[*] Kolchak dan Denikin, para pemimpin revolusi tandingan di Rusia selama intervensi militer asing dan Perang Sipil di tahun 1918-20.--Ed.

[**] Communist subbotniks--"Komunis yang kerja tanpa bayaran dengan tanpa kuota yang ditentukan oleh otoritas atau negara apapun; mereka menentukan kerja individu pada satu skala ekstensif untuk kepentingan umum (VI. Lenin, Collected Works, Vol.30, p.286). Subbotnik Komunis dimulai semasa Perang Sipil di Soviet Rusia ketika masyarakat pekerja, ditentukan untuk mempertahankan Republik Soviet yang masih muda, yang bekerja pada hari Sabtu (Subbota dalam bahasa Rusianya) tanpa honorarium setelah jam kerja--Ed.

Di Kutip Dari www.marxist.org

0 komentar:



Posting Komentar